Happiness Jar made by me

haha dari kemarin itu bingung mau bikin sesutau yang spesial. biasanya klo kado yg asli buatan ku sendiri itu cuma kek desain sederhana dan di bingkai. tapi kok ya aku bosen ya. haha. dan aku pengennya itu kado atau hadiah yang ku kasih ke orang itu kagak mainstream dan munadzir. intinya worth it lah apa yang ku keluarkan dan yang di terima seseorang. hehe. alhasil aku browsing cari-cari ide. berhubung ini aku mau kasih ke someone yang selalu galau dan terkadang kurang semangat makanya ku cari ide yang bakal ingetin dia kalau hidup itu happy kok hehe. setelah cari-cari, nemu deh! bikin happiness jar!!

img_6431

peraturan dari happiness jar ini adalah : ada 21 sedotan sesuai dengan umur dia sekarang. nah isinya adalah gulungan kertas yang bertuliskan quotes of happiness. di sedotan tadi aku masukin ke dalam jar yang dicampur dengan bola-bola gabus warna-warni yang diataasnya terdapat pita bunga warna-warni. menyenangkan kan. hehe trus di luar jarnya ku beri foto dan tulisan “How will you live? Make it Positive!”

img_6429

langkah-langkah bikin jar ini adalah :

  1. cari jar dan bersihkan
  2. potong sedotan hingga ukuran yang di tentukan
  3. tulis quotes diatas kertas, gulunng dan masukkan ke sedotan sampai terkumpul 21
  4. masukan dalam jar dan di beri bola-bola gabus warna-warni img_6433
  5. diatasnya diberi pita dan di tutup
  6. kemudian hias deh

img_6430

simpel dan menyenangkan hehe 🙂

 

Nasehat dari Sang Dokter

 

 

Suatu hari saya sedang kuliah anatomi materi sistem nervosum. Saya sangat terpukau dengan dosen saya ini. Beliau seorang dokter yang usaianya sudah terbilang tua, namun semangat mengajarnya tak kalah dengan dosen muda. Saya suka dengan gaya mengajarnya, ya walaupun beliau agak berbeda dengan dosen lain, slide yang dimiliki beliau tidak boleh di copy. Mungkin memang itu yg akan ditanamkan kepada kami. Kami harus faham dan belajar dari sumber lain, harus menjadi mahasiswa yang aktif, mempunyai banyak refrensi dan tidak boleh percaya dengan semua perkataan dosen. Karena dosen pun juga masih belajar. Beliau selalu menganalogikan dengan sesuatu yang sering kami jumpai. Sehingga kami mudah mengingatnya. Beliau pernah berkata “ sekolah di kedokteran itu harus FAHAM, BUKAN HAFAL. Karena kalau faham pasti lulus. Kalau Cuma hafal jangan masuk kedokteran” begitu kata-kata beliau yang membuat saya sadar. Dalam hati rasanya ‘’deg’’ banget.

Sewaktu mengajar materi nervosum saya masih ingat analogi beliau mengenai isi kepala manusia. Nervosum itu… “ kalian tau kan bentuk bola jika dibelah? Nah belahannya itu diisi dengan kelereng. Lalu di isi dengan semen agar celah-celahnya terisi sehingga kelereng yang banyak itu tidak bisa jatuh” Nah itu analogi beliau. Kelereng adalah otak, celah-celah yang terisi semen tadi adalah saraf dan separuh bola tadi adalah kepala manusia. Sungguh analogi tersebut mudah saya ingat hingga sekarang. Padahal materinya sudah lama, mungkin 3 bulan yang lalu. Memang benar sesuatu yang mengesankan akan sulit untuk dilupakan. Terimakasih dokter.. engkau telah membantu kami untuk mempermudah apa yang harus kami pelajari.

Satu lagi kata-kata yang saya ingat. Beliau mengatakan bahwa investasi manusia itu bukan mata, wajah, telinga, hidung, badan, tetapi INVESTASI MANUSIA ADALAH OTAK! Karena adanya otak kita bisa menggerakkan semua organ-organ yang ada di tubuh kita. Subhanallah Allah memang indah.

Di akhir materi beliau menyampaikan sebuah nasehat agar kami rajin belajar dan agar kami menggunakan kapastitas otak semaksimal mungkin. Karena kebanyakan manusai hanya menggunakan otak nya sebesar kurang lebih 16%, maka sungguh disayangkan jika kita tidak memaksimalkannya. “Semakin banyak belajar maka semakin banyak sirkuit interneuron yang akan dibentuk dan dilewati, ini akan membuat kita menjadi INTELEJENT ”.

Ya benar juga ya.. Kalo tidak sering digunakan analoginya interneuron tersebut akan rapuh dan bisa saja menghilang karena jarang terpakai untuk bekerja.

Semoga nasehat-nasehat ini bisa membangkitkan semangat agar cita-cita kami menjadi dokter yang faham, bukan hafal.

Kondisi Mahasiswa Saat ini…

Selalu di zona nyaman atau berani berfikir dan bertindak out of the box?

                             Oleh : Aditya Evi N (FKG UMS)

Tugas. Praktikum. Kuliah. Skill lab. Tutorial. Itu adalah segelintir kegiatan mahasiswa kedokteran gigi pada umumnya. Jadwal yang (sebenarnya tidak terlalu) padat membuat mahasiswa susah (bagi sebgaian orang) untuk melakukan hal-hal lain diluar agenda kuliah. Pada kenyataannya, jadwal yang dimiliki oleh masing-masing unviversitas tidak sepadat apa yang kita bayangkan. Hanya saja mahasiswa pada umumnya membuat dirinya tidak berkembang, membuat dirinya terbelenggu dengan aktivitas tersebut. Nah, disini permasalahan mulai muncul. Banyak mahasiswa yang acuh akan kegiatan mahasiswa, sosial atau kemanusiaan, politik, isu-isu dunia dan berita-berita lainnya. Dibenaknya hanya terlintas belajar, ujian, nilai bagus, lulus dan dapat pekerjaan. Sesungguhnya kelak, kehidupan tak hanya berputar pada rute tadi, namun akan banyak permasalahan yang tak terduga yang akan kita alami. Kebanyakan alasan mahasiswa menjadi apatis adalah tidak bisa mengatur waktu. Jika tidak dibiasakan sejak sekarang mengenai urusan me-manage waktu kapan lagi akan belajar. Saat sudah dewasa? Dalam berkeluarga saja urusan yang akan dihadapti tidak hanya satu, dua persoalan, namun banyak persoalan, bahkan diwaktu yang bebarengan. Mahasiswa yang dulunya aktif pastinya tidak akan kaget dengan situasi seperti itu, justru sudah mahir untuk membagi waktu, untuk memprioritaskan mana yang terpenting mana yang mendesak. Itulah salah satu keuntungan menjadi mahasiswa yang aktif. Mengenai mempersempit pandangan, seorang mahasiswa yang hanya berkutat pada jurnal kedokteran, buku kedokteran, materi kedokteran akan berbeda hasilnya disbanding dengan mahasiswa yang kritis dengan isu-isu yang ada disekitarnya. Disaat mahasiswa tersebut terjun langsung ke dunia yang sesunggunhya, tidak akan kaget, akan mudah bersosialisasi dan beradaptasi karena topic dan wawasan yang dimiliki cukup banyak. Jadi, akan semakin percaya diri untuk terjun ke masyarakat langsung, berbaur dengan masyarakat untuk membicarakan atau bertukar pikiran dan disini nanti sendirinya akan terbentuk jaringan-jaringan yang luas. Banyak sekali manfaat yang akan didapat. Nah, sekarang waktunya untuk bertansformasi menjadi pribadi yang lebih baik. Mau jadi orang yang selalu dalam zona nyaman (terbelenggu dengan kegiatan kedokteran saja) atau mau jadi orang yang berfikir dan bertindak “out of the box”?

 

Pandanganku tentang HOMEOSTASIS

Allah sunggu Maha Agung… sangat detail dalam menciptakan segala ciptaanNya yang sangat luar biasa. Salah satunya adalah sel, iya sel yang menyusun seluruh makhluk hidup.. sel dalam organisme multiseluler dilindungi oleh sebuah cairan, dan cairan tersebut melindunginya dari perubahan lingkungan, dinamis, menjaga kestabilan. Nah itulah sistem homeostasis à keseimbangan J. Coba bayangkan jika tidak diciptakannya cairan tersebut, maka tidak ada keseimbangan, maka pula menimbulkan ketidak teraturan. Begitu juga dengan hidup. Allah sudah mengatur sedemikian rupa agar hambaNya dapat hidup teratur dan patuh,tinggal kitanya saja bagaimana mensikapi apa yg telah diberikan oleh Allah. Allah saja selalu mendengarkan segala keluh kesah kita setiap detik, padahal Allah punya banyak ciptaan, punya banyak urusan. Dan Allah pun pasti memberi solusi terhadap apa saja yang telah kita keluhkan. Nah, apakah kontribusi yang kita lakukan sudah setimpal dengan apa yg telah Allah berikan? Allah hanya menyuruh untuk menyembahNya (dalam arti luas), Allah tidak menyuruk yg “neko-neko”. Ayo kita renungkan dan kita berubah menjadi pribadi yg lebih baik Lets do the best, do a good direction, Just to Allah

-sekian-